
Menyambut mahasiswa baru tahun akademik 2022/2023, Universitas Krisnadwipayana (Unkris) mengadakan kegiatan Pengenalan Kehidupan Kampus Bagi Mahasiswa Baru (PKKMB) pada 5 – 8 September 2022.
Kegiatan PKKBM bertema ‘Sinergi Patriot Lestarikan Budaya’ ini diikuti secara luring oleh seluruh mahasiswa baru dari 4 fakultas yang ada.
Mereka mengikuti PKKMB di tingkat universitas selama 2 hari dan selanjutnya mengikuti PKKMB di tingkat fakultas.
Rektor Unkris Dr Ir Ayub Muktiono, M.SIP, CIQaR, mewanti-wanti kegiatan PKKMB tidak diwarnai dengan kegiatan pemaksaan fisik, terlebih pelecehan seksual.
“Saya sudah berpesan kepada panitia untuk tidak ada pemaksaan secara fisik, apalagi pelecehan,” tegas Rektor saat membuka PKKMB, Senin 5 September 2022, di Kampus Unkris, Jatiwaringin, Bekasi, Jawa Barat.
Untuk memastikan kegiatan PKKMB seperti yang diarahkan, Rektor Ayub Muktiono mengatakan pihaknya terus berkomunikasi dan memantau panitia pelaksana PKKMB baik dari unsur dosen maupun mahasiswa.
Rektor mengatakan mengapa ia merasa perlu menyampaikan arahan seperti itu karena PKKMB yang dulu dikenal dengan istilah ospek atau orientasi studi dan pengenalan kampus seringkali berujung pada insiden.
Tentunya inisiden yang merugikan mahasiswa secara personal dan kampus sebagai institusi penyelenggara. Penyebabnya, panitia yang kerap terlalu berlebihan dalam melakukan kegiatan pengenalan kampus yang bersifat fisik.
Karena itu, jauh hari sebelum digelar PKKMB, Rektor telah meminta ketegasan panitia untuk tidak mengadakan kegiatan fisik yang berlebihan yang berpotensi menimbulkan cidera atau kecelakaan. Termasuk juga tindakan pelecehan terhadap mahasiswa.
Menurutnya, PKKMB adalah sebagai bagian dari perjalanan mahasiswa baru untuk menapak ke jenjang pendidikan tinggi. Melalui kegiatan tersebut mahasiswa tidak hanya mengenal lingkungan kampus, tetapi juga bisa mengenal antar sesama mahasiswa.
“Ajang ini bisa dijadikan kesempatan untuk menjalin kerjasama. Hal ini perlu mendapatkan perhatian dari seluruh mahasiswa,” tegas Rektor.
Mengapa penting menjalin kerjasama? Karena, dalam hidup sangat penting untuk bekerjasama dan bersilaturahim. Agar setiap orang bisa menjalani kehidupan ini dengan suka cita, dengan rasa gembira, dan tidak menjadikannya sebagai beban.
Rektor juga mengingatkan belajar di perguruan tinggi tentu suasana dan metodenya berbeda jauh dengan saat masih duduk di bangku SMA/SMK. Belajar di Perguruan Tinggi lebih dituntut untuk belajar mandiri.
Karena itu, Rektor menegaskan, menjadi mahasiswa jangan cengeng, jangan mudah mengeluh. Sebagai ksatria-ksatria Krisnadwipayana dan patriot Unkris, maka harus selalu semangat.
“Tugas-tugas dari dosen-dosen adalah tantangan. Jika ada pelanggaran-pelanggaran, kalian bisa lapor sesuai mekanisme,” tegas Ayub.
Rektor juga meminta agar para mahasiswa beradaptasi dengan era kemajuan teknologi seperti AI, IoT, VR dan metaverse.
Pergunakan kemajuan teknologi IT, untuk menunjang kuliah. Saat ini, kita dapat membuka dunia dari genggaman. Manfaatkanlah hal ini untuk belajar.
“Jangan malah sebaliknya untuk mencontek, plagiat, dan sebagainya,” kata Rektor.
Terlebih tahun depan sudah memasuki tahun pemilu. Mahasiswa hendaknya berhati-hati dalam bermedia sosial. Hindari melontarkan kebencian di media sosial karena tidak akan pernah terhapus jejak digitalnya.
Rektor berharap para mahasiswa dapat belajar dengan sungguh-sungguh sehingga bisa lulus tepat waktu 8 semester dengan nilai IPK tertinggi.
“Jadilah mahasiswa yang selalu optimis, tidak takut menghadapi rintangan-rintangan. Jadilah manusia yang berjiwa ksatria yang memiliki etika dan moral, memiliki jiwa yang beradab dan memiliki jiwa cinta tanah air,” tutup Rektor.
PKKMB sendiri menghadirkan empat narasumber yakni Ketua Umum Persatuan Purnawirawan TNI Angkatan Darat (PPAD) Letnan Jenderal TNI (Purn) Dr. Doni Monardo.
Selain itu, mantan Deputi Pencegahan Badan Narkotika Nasional (BNN) Irjen Pol (Purn) Dr. Drs. Ali Johardi, SH,MH, Warek 3 Unkris Dr Parbuntian Sinaga serta Ketua Lembaga Pengembangan Kreativitas dan Kebangsaan (LPKK) Unkris Dr Susetya Herawati.
Sumber :
https://possore.com/pkkmb-unkris-rektor-tegaskan-tidak-ada-pemaksaan-fisik-dan-pelecehan-seksual/