
FAKULTAS Tehnik Universitas Krisnadwipayana (Unkris) kembali mengggelar Seminar Nasional Teknologi (Semnastek) yang kedua tahun ini dengan tema 'Teknologi untuk Keadilan dan Kedaulatan' di Jakarta, Rabu (17/7).
Semnastek kedua ini dibuka Rektor Unkris Abdul Rivai yang dihadiri alumni Unkris yang juga Ketua MPR Zulkifli Hasan, Ketua Pembina Yayasan Unkris Gayus Lumbuun, Perwakilan Gubernur Jawa Barat, Wali Kota Bekasi, dan pejabat lainnya.
Dekan Fakultas Teknik Unkris, Ayub Muktiono, mengutarakan, kegiatan ini mendapat sambutan antusias para peserta yang mengajukan 100 makalah dari 40 perguruan tinggi dari seluruh Indonesia.
"Kami bersyukur pada Semnastek kedua ini mendapat sambutan antusias para perserta yang terdiri atas akademisi dan peneliti terdapat hampir 100 artikel ilmiah penelitian dan temuan teknologi yang dibahas pada kegiatan ini," kata Ayub di Jakarta, Rabu.
Ia mengatakan, pada tahun ini, pembahasan materi tidak hanya berfokus di teknologi juga mencoba melihat dari sisi humaniora dan sosialnya. Karena itu, seminar mengambil tema teknologi untuk keadilan dan kedaulatan.
Ayub menambahkan, tema ini penting dan strategis karena secanggih apa pun inovasi teknologi, jika tidak bermanfaat bagi manusia maka inovasi teknologi tersebut akan sia-sia. Karenanya, ia mendorong setiap penemuan teknologi harus selalu memperhatikan sisi humaniora sebagai pemanfaat dari teknologi itu sendiri.
Rektor Unkris mengemukakan, kemajuan teknologi yang pesat telah mampu mempengaruhi kehidupan manusia. Kondisi tersebut menuntut kalangan kampus untuk mengambil peran guna mengantisipasi perkembangan teknologi agar tidak merugikan masyarakat.Dia meminta Fakultas Teknik Unkris mampu berbuat sesuatu untuk kemaslahatan masyarakat.
Dikatakan, peran Unkris memajukan teknologi telah banyak dilakukan. Tidak hanya sekedar seminar, diskusi atau kegiatan ilmiah lainnya tetapi sudah masuk ke tahapan implementasi hasil-hasil teknologi bagi masyarakat melalui kegiatan pengabdian pada masyarakat.
Menurut dia, Unkris telah berkolaborasi dengan perguruan tinggi atau instansi lain di antaranya proyek pertanian ubi Jepang di desa binaan Sukajadi, Kecamatan Cariu, Sukabumi, Jabar. Melalui kolaborasi yang baik itu, kini para petani di desa Sukajadi dapat meningkat kesejahteraannya setelah panen ubi Jepangnya melimpah.
Selain itu, Fakultas Teknik Unkris juga telah menemukan teknologi pengusir burung. Teknologi tersebut tepat diterapkan untuk gedung-gedung tinggi sehingga pengelola gedung tidak perlu direpotkan dengan kegiatan membersihkan gedung dari kotoran burung. Unkris juga telah menjalin kerja sama dengan Institut Pertanian Bogor membuat semacam irigasi yang melibatkan teknologi modern.
Ketua Pembina Yayasan Unkris, Gayus Lumbuun, menjelaskan, awalnya Unkris dikenal sebagai universitas dengan kelebihan di bidang hukum dan ekonomi. Tetapi saat ini, fakultas teknik mulai sejajar dengan fakultas lainnya, bahkan menonjol dengan jumlah mahasiswanya.
"Fakultas tehnik tepat kelahirannya. Sehingga dalam waktu yang singkat akreditasi dari BAN PT terus meningkat dan kini sudah mengantongi akreditasi B. Sebuah perjuangan yang kita layak apresiasi," kata Gayus.
Sementara Ketua MPR Zulkifli Hasan berpesan pada mahasiswa Unkris untuk selalu meningkatkan kompetensi dan penguasaan ilmu pengetahuan serta keterampilan menyambut era revolusi industri 4.0 yang penuh tantangan.
Sumber :
https://mediaindonesia.com/read/detail/247764-semnastek-ft-unkris-disambut-antusias-peserta