
Jakarta - Sejarah Universitas Krisnadwipayana (Unkris) berasal dari jantung ibukota. Tepatnya di Adhuc-staat yang kini menjadi kantor Bappenas, kawasan Menteng. Jadi, diresmikannya kantor Yayasan Unkris di jantung Jakarta, ibarat kembali ke asal.
Ketua Dewan Pembina Yayasan Unkris Prof. Dr. T. Gayus Lumbuun, SH, MH, Sabtu (16/10/2021), berkesempatan meresmikan Kantor Yayasan Unkris, yang berlokasi di Jalan Biak, Jakarta Pusat, itu.
Turut hadir Warek 1 Dr. Ismail Razak, SE, MS, Warek II Dr. H. Suwanda, ST.MT, dan Warek III Dr. Parbuntian Sinaga, SH, MH. Selain itu, Ketua Yayasan Unkris Amir Karyatin SH, Sekretaris Yayasan Dyah Riestyantie ST, para dekan, Ketua LPPM, Ketua LPM, Ketua Penjamin Mutu, Ketua LPKK, dan Ketua LPMI.
Dari pihak Pengawas Yayasan Unkris hadir Ketua Pengawas Yayasan Irjen Pol (Purn) Drs Ali Johardi, SH, MH, Sekretaris Pengawas Yayasan Dr H Bambang Hartoyo, SH, MKn serta Moehammad Amin SE dan Eko Puspitono, SE, SH, MH sebagai anggota.
Bagi Gayus, kembalinya Unkris ke Jakarta menjadi bagian penting dari catatan sejarah masa lalu sebagai satu dari lima perguruan tinggi tertua di Indonesia. Perguruan tinggi dengan nama besar.
Karena itu, ia pun mengajak semua sivitas akademika termasuk yayasan dan jajaran pimpinan Unkris untuk bersama-sama memaksimalkan keberadaan gedung Unkris yang kembali ke Jakarta. Saling bekerja bersama untuk kembali meraih nama besar yang pernah disandangnya.
Gayus menyebut Unkris awalnya tidak didirikan oleh suatu Yayasan. Kampus ini baru dikelola oleh yayasan sejak tahun 1954 dengan terbentuknya Yayasan Universitas Krisnadwipayana yang disahkan dengan Akta Notaris Sie Kwan Djioe dengan Nomor 134 Tanggal 29 Januari 1954. Yayasan itu berdiri atas desakan Persatuan Mahasiswa Krisnadwipayana yang diketuai oleh Soeprabowo.
Gayus mengakui dalam perjalanan Unkris mencapai usia yang ke-67, banyak rintangan yang dihadapi termasuk konflik internal. Namun bersyukur, semua rintangan tersebut dapat diatasi dengan baik hingga pada akhirnya Unkris tetap berdiri tegak di tengah makin menjamurnya perguruan tinggi swasta di Indonesia.
“Konflik itu biasa terjadi, yang penting kita bisa menyikapi dengan bijak. Tentu makin tinggi pohon, makin kencang tiupan anginnya. Alhamdulillah, Unkris bisa melewati masa-masa yang sulit,” tambahnya.
Gayus juga mengaku sangat apresiatif dengan perkembangan Unkris saat ini. Tidak hanya dari segi sarana prasarana yang semakin lengkap, tetapi juga jumlah mahasiswa yang terus bertambah secara signifikan.
Bagi Gayus, bertambahnya jumlah mahasiswa menjadi indikator makin meningkatnya kepercayaan masyarakat terhadap insitusi ini. “Di bawah kepemimpinan Pak Ayub, jumlah mahasiswa baru tahun ini sudah mencapai di atas 1.400 orang. Ini luar biasa. Kita berharap tahun-tahun mendatang akan terus meningkat,” tukasnya.
Gayus yakin Unkris akan kembali berjaya. Kampus yang berdiri di atas lahan milik sendiri seluas 16 hektar di kawasan Jatiwaringin, Bekasi tersebut, memiliki potensi untuk menjadi perguruan tinggi unggulan tidak hanya untuk wilayah Jabodetabek tetapi juga tingkat nasional.
Kuncinya adalah kerjasama semua pihak untuk saling mendukung bagi kemajuan Unkris. Terlebih beberapa alumni Unkris telah berhasil menduduki posisi penting di negeri ini mulai dari Ketua Mahkamah Agung, anggota legislatif hingga menteri.
“Belum lagi mereka yang berkarier di lembaga-lembaga pemerintah dan sukses menjadi pengusaha. Ini menjadi bukti bahwa kualitas pengajaran di Unkris benar-benar bermutu,” katanya.
Dalam kesempatan tersebut, Gayus juga mengingatkan perubahan zaman tengah terjadi di depan mata. Era teknologi informasi yang berkembang sangat cepat menuntut adaptasi dari lembaga pendidikan termasuk Unkris. Gayus berpesan agar Unkris terus berbenah diri. Kualitas menjadi kunci penting untuk menyikapi segala perubahan yang ada.
Sementara itu, Rektor Unkris Dr. Ir. Ayub Muktiono, M.SIP, CIQaR mengatakan saat ini Unkris memiliki 4 Fakultas yakni Fakultas Teknik, Fakultas Ilmu Administrasi, Fakultas Hukum dan Fakultas Ekonomi. Jumlah mahasiswa aktif pada semester genap 2020 total lebih dari 10.000 orang dengan tenaga pengajar berjumlah 225 orang.
Unkris juga memiliki program magister managemen dan magister hukum.
Pihaknya telah menetapkan Unkris menjadi kampus unggul pada 2025. Untuk mencapai target tersebut kini berbagai upaya terus dilakukan mulai dari meningkatkan mutu dan kualitas SDM.
Selain itu, pembangunan sarana prasarana pendukung, pembangunan kampus yang representatif, memperluas kemitraan dengan dunia kerja dunia industri hingga branding kampus melalui berbagai cara seperti channel Ibu Unkris, TV Unkris, podcast, dan media sosial lainnya. (tety)
Sumber :
http://possore.com/2021/10/18/kantor-yayasan-unkris-di-jantung-jakarta-diresmikan/