
Wakil Gubernur DKI Jakarta Ahmad Riza Patria mengatakan jiwa nasionalisme merupakan kunci perekat antar masyarakat, antar agama, antar budaya dan antar daerah. Karena itu ia meminta mahasiswa merawat jiwa nasionalismenya serta mengimplementasikan dalam kehidupan sehari-hari.
Hal tersebut disampaikan Wagub DKI melalui video sambutannya pada Webinar Kebangsaan bertema “Jiwa Nasionalisme pada Era Milenial dalam Pandemi Covid – 19” yang digelar Resimen Mahasiswa Satuan Universitas Krisnadwipayana (Unkris) dalam rangkaian kegiatan PKKMB 2021/2022, Rabu (8/9/2021).
Tampil sebagai pembicara Letjen TNI (Purn) Kiki Syahnakri selaku Ketua Umum Purnawirawan Angkatan Darat, Prof. Dr. H. Bomer Pasaribu, S.H, S.E, M.S, Guru Besar Unkris dan Drs. H.M. Asyik Noorhilmany, M.Si, Kepala Bidang Bina Ideologi dan Wawasan Kebangsaan Bakesbangpol Prov. DKI Jakarta.
Menurut Wagub DKI, dengan jiwa nasionalisme maka NKRI akan tetap terjaga. Meskipun segala jenis tantangan dihadapi di era globalisasi ini.
“Wawasan kebangsaan lahir ketika Bangsa Indonsia berjuang membebaskan diri dari segala bentuk penjajahan,” kata Wagub DKI selaku Komandan Nasional Resimen Mahasiswa Indonesia.
Senada juga disampaikan Rektor Universitas Krisnadwipayan Dr. Ayub Muktiono, M.SiP. CIQaR. Dalam sambutannya Rektor mengatakan bahwa cinta Tanah Air adalah bagian dari iman dan implementasi cinta tanah air itu sangat beragam. Diantaranya dengan cara mencintai produk dalam negeri, mencintai budaya local dan Nusantara, menghargai antara suku bangsa yang satu dengan yang lain, serta rasa toleransi terhadap sesama umat beragama.
Sementara itu, Letjen TNI (Purn) Kiki Syahnakri dalam materinya menyampaikan bahwa Indonesia merdeka merupakan “negara bangsa”, bukan negara agama atau pun negara etnik. Untuk itu, kesadaran kebangsaan (nasionalisme) dan kerelaan berkorban untuk membela bangsa dan negara (patriotisme), menjadi keharusan dan kewajiban bagi setiap warga negara.
Dalam kesempatan yang sama Prof Bomer Pasaribu mengingatkan bahwa bela negara bagi insan mahasiswa dan generasi muda atau milenial bukan sekadar mempertahankan negara dalam bentuk fisik. Menurutnya dalam penyelenggaraan pertahanan dan keamanan nasional (Hamkamnas), bela negara adalah bagaimana cara mahasiswa generasi muda/milenial mengisi kemerdekaan dengan segala sesuatu yang bermanfaat dalam memajukan bangsa.
“Selain itu penting bagi generasi muda untuk mempersiapkan diri menjadi SDM unggul guna menciptakan peluang memajukan bangsa dengan membangun fundamental values meliputi trust, truth & productive-based,” kata Prof Bomer.
Sedangkan Drs. H.M. Asyik Noorhilmany, dalam materinya menyampaikan Bakesbangpol DKI Jakarta terus berupaya melakukan pembinaan bela negara kepada generasi muda termasuk pada era pandemi Covid-19 seperti sekarang ini. Salah satunya adalah pembinaan bela negara bagi siswa SMA di Jakarta. Kegiatan ini merupakan kolaborasi antara Erlangga dan Dinas Pendidikan DKI Jakarta.
Selain itu Bakesbangpol DKI Jakarta juga menjalin kerjasama dengan sejumlah universitas seperti Unkris, Unpar, Universitas Esa Unggul, Unnas, Uhamka, dan lainnya untuk melakukan pembinaan karakter generasi muda.
“Untuk generasi Z kami mengajak mari kita menjaga integritas, kuasai literasi, kuasai komunikasi dan jadilah guru atau role model bagi lingknganmu,” tandas Asyik.
Webinar nasional ini juga dihadiri oleh beberapa Menwa dari berbagai universitas diantaranya UPN Veteran Jakarta, Universitas Hasanuddin, Universitas Muhammadiyah Surakarta, Universitas Malikussaleh, IAIN Palopo, Politeknik Ahli Usaha Perikanan, Politeknik Penerbangan Medan, Universitas Negeri Makassar, Universitas Islam Riau, Universitas diPonegoro, Poltekes Kemenkes Semarang, dan IAIN Syekh Nurjati Cirebon. Selain itu juga diikuti oleh beberapa lembaga serta masyarakat umum seperti perwakilan Pemkot Bekasi, Dinas Pemadam Kebakaran dan lainnya.